Mana yang Kupilih?
Jarak.
Ia bisa bermakna positif, juga bisa negatif.
Jarak membuat kau selalu ingat mereka yang jauh di sana. Ia lah yang berjasa 'tuk membuatmu semakin menggebu-gebu dalam menggapai cita-citamu. Tanpa jarak, mungkin ini terasa biasa saja. Tak terasa berbeda dengan sebelumnya. Jaraklah yang membuat perbedaan ini.
Apa yang berbeda?
Perasaanmu yang berbeda. Perspektifmu yang berbeda. Hari-harimu yang berbeda. Suasana di setiap waktunya yang berbeda. Juga tentunya, orang-orang sekitar yang berbeda.
Tanpa jarak, mungkin tak ada rasa rindu ingin pulang.
Pulang menemui mereka
Mereka yang menunggu
Menunggumu kembali
Kembali ke rumah
Rumah yang kautinggali bersama mereka.
Akankah kau kembali dalam pelukan mereka?
Atau dalam pelukan orang lain? Dengan rumah barumu?
Jarak dapat mempertemukan, dapat juga memisahkan.
Jarak bisa menjadi jahat, tapi juga bisa berbaik hati di waktu yang bersamaan.
Ia memisahkanmu dengan orang tersayang, membuat gelisah dadamu, membuatmu tak sabar ingin pulang, tapi atas jasanya, kau dapat mempererat hubunganmu. Kau semakin mengerti apa itu arti cinta. Bahwa cinta tak selalu bertemu.
Tak selalu bersama di setiap waktu.
Tak harus berbincang setiap harinya.
Tak selalu tersenyum, tapi juga tak selalu menangis.
Jaraklah yang memberi kesempatan 'tuk memperbaiki. Ia yang berbaik hati menata diri ini perlahan-lahan.
Ada jarak, ada rindu.
Ada jarak, ada benci.
Mana yang harus kupilih?
Mereka jauh dariku, dan ini membuatku semakin bersemangat karena mengingat cinta mereka.
Tapi aku juga tersiksa. Mereka tak hadir dalam susahku. Bahkan dalam senangku.
Haruskah ku berpulang?
Atau,
Haruskah ku berpaling?
Baper dahlu
ReplyDelete