Aku pernah membaca sebuah tulisan dari seseorang.
Bahkan walau hanya satu frasa pun yang terlontar dari lekukan bibirnya.
Walau ucapannya sudah terjadi di waktu lampau, selalu mampu menyelinap di ruang tersempit pikirannya, yang ternyata dengan hebatnya mampu menguasai seluruh otaknya dan terkadang mampu mengganggu kesehariannya, padahal... ia hanya berniat singgah sebentar dalam ruangan sempit itu.
Tapi... semua tetap bergantung pada manusia itu sendiri. Apakah mereka akan makin mendekatkan dirinya dengan orang yang dicintainya itu atau malah menjauh.
'Menjauh?'
'Ya, menjauh.'
'Kenapa menjauh? Bukankah seharusnya kita mendekatinya untuk mendapatkan hatinya, dan akhirnya mereka bisa saling memiliki dan mencintai?'
'Ya, betul memang seperti itu seharusnya. Tapi ada jangka waktu dan jarak yang harus diperhitungkan.'
'Aku tidak mengerti.'
'Kalau begitu, mari kita pikirkan baik-baik. Jika kau mencintainya kau pasti akan menjaganya bukan? '
'Ya iya lah, kau ini bagaimana?'
'Betul. Menjaganya, berarti kau tidak bisa mendekatinya. Menjaga dalam arti kau melindungi segenap hatinya dari rasa sakit. Kau tahu, siapapun mereka, wanita maupun pria, mereka adalah makhluk yang diberi hati. Dan jika mereka saling jatuh cinta, maka itu adalah hal wajar. Tapi, cinta itu fitrah. Cinta itu suci. Tak boleh sembarang pakai. Kau harus mencarinya lewat Sang Pembolak-balik Hati. Karena Dia lah yang membuatmu jatuh cinta dengannya. Karena kau ingin menjaganya itulah, maka kau belum boleh mengusiknya. JANGAN. Jangan 'membinasakannya'. Akan ada waktu yang tepat dimana saat kau mendekatinya pun kau bukan membinasakannya, tapi membahagiakannya. Dia memberikanmu rasa itu, bukan untuk omong kosong. Kau bukan pecundang. Kau diuji dengan rasa itu agar Dia melihat seberapa besar kau mencintai-Nya dulu. Kalau kau mencintai-Nya, maka kau pasti akan menjaga ciptaan-Nya, yaitu dia yang sedang kau tunggu untuk menemani hidupmu. Biarkan kalian masing-masing memperbaiki diri dahulu. Percayalah, akan ada saatnya dimana pintu hati kalian akan dibuka lebar dan kalian berdua akan dibiarkan masuk dengan jalan yang sah. Maka dari situlah semua berawal. Semua kehidupan barumu bersama orang lain. Orang yang kau kagumi. Kau takkan takut kehilangannya, karena kau tahu kau akan menjaganya, dan yang bisa memisahkanmu, hanyalah maut dari kehendak Yang Maha Kuasa. Kalian akan berpegangan erat menyusuri ruang dan waktu. Jaman berganti jaman akan kalian susuri bersama, tanpa rasa khawatir. Juga akan ada hadirnya orang baru yang akan menghibur kalian. Begitulah cinta seharusnya...'
'Aku belum mengerti.'
'Yasudahlah aku juga capek mengetik mulu.'
Kadang, kau harus meneladani matahari. Ia cinta pada bumi, tapi ia mengerti, mendekat pada sang kekasih justru membinasakan.Layaknya seseorang yang terpatri cinta di dalam dadanya. Saat manusia jatuh cinta, seolah keseluruhan yang ada di benaknya menjadi syair. Perkataan seseorang yang membuatnya jatuh hati itu menjadi nada yang terus terngiang-ngiang dalam kepalanya.
Bahkan walau hanya satu frasa pun yang terlontar dari lekukan bibirnya.
Walau ucapannya sudah terjadi di waktu lampau, selalu mampu menyelinap di ruang tersempit pikirannya, yang ternyata dengan hebatnya mampu menguasai seluruh otaknya dan terkadang mampu mengganggu kesehariannya, padahal... ia hanya berniat singgah sebentar dalam ruangan sempit itu.
Tapi... semua tetap bergantung pada manusia itu sendiri. Apakah mereka akan makin mendekatkan dirinya dengan orang yang dicintainya itu atau malah menjauh.
'Menjauh?'
'Ya, menjauh.'
'Kenapa menjauh? Bukankah seharusnya kita mendekatinya untuk mendapatkan hatinya, dan akhirnya mereka bisa saling memiliki dan mencintai?'
'Ya, betul memang seperti itu seharusnya. Tapi ada jangka waktu dan jarak yang harus diperhitungkan.'
'Aku tidak mengerti.'
'Kalau begitu, mari kita pikirkan baik-baik. Jika kau mencintainya kau pasti akan menjaganya bukan? '
'Ya iya lah, kau ini bagaimana?'
'Betul. Menjaganya, berarti kau tidak bisa mendekatinya. Menjaga dalam arti kau melindungi segenap hatinya dari rasa sakit. Kau tahu, siapapun mereka, wanita maupun pria, mereka adalah makhluk yang diberi hati. Dan jika mereka saling jatuh cinta, maka itu adalah hal wajar. Tapi, cinta itu fitrah. Cinta itu suci. Tak boleh sembarang pakai. Kau harus mencarinya lewat Sang Pembolak-balik Hati. Karena Dia lah yang membuatmu jatuh cinta dengannya. Karena kau ingin menjaganya itulah, maka kau belum boleh mengusiknya. JANGAN. Jangan 'membinasakannya'. Akan ada waktu yang tepat dimana saat kau mendekatinya pun kau bukan membinasakannya, tapi membahagiakannya. Dia memberikanmu rasa itu, bukan untuk omong kosong. Kau bukan pecundang. Kau diuji dengan rasa itu agar Dia melihat seberapa besar kau mencintai-Nya dulu. Kalau kau mencintai-Nya, maka kau pasti akan menjaga ciptaan-Nya, yaitu dia yang sedang kau tunggu untuk menemani hidupmu. Biarkan kalian masing-masing memperbaiki diri dahulu. Percayalah, akan ada saatnya dimana pintu hati kalian akan dibuka lebar dan kalian berdua akan dibiarkan masuk dengan jalan yang sah. Maka dari situlah semua berawal. Semua kehidupan barumu bersama orang lain. Orang yang kau kagumi. Kau takkan takut kehilangannya, karena kau tahu kau akan menjaganya, dan yang bisa memisahkanmu, hanyalah maut dari kehendak Yang Maha Kuasa. Kalian akan berpegangan erat menyusuri ruang dan waktu. Jaman berganti jaman akan kalian susuri bersama, tanpa rasa khawatir. Juga akan ada hadirnya orang baru yang akan menghibur kalian. Begitulah cinta seharusnya...'
'Aku belum mengerti.'
'Yasudahlah aku juga capek mengetik mulu.'
Comments
Post a Comment