Manusia=Pemenang (Kata Mbahku) by: Adi M. Fadhil
Buanyak banget orang yang sering mengeluh begini begitu, stres, tertekan dan yang dilakukan adalah ya mengeluh terus. Yang kehilangan, yang terluka dan tersakiti, yang tertindas sampe gepeng dan segala macem penderitaan yang manusia alami biasanya yang terucap hanya keluhan dan sumpah serapah. Kok hidupku begini to, lha wong aku ndak pernah nyakitin orang, aku selalu setia, aku selalu baik sama orang dan segala tetek bengek lain blukutuk...blukutuk...blukutuk.
Padahal kata mbahku semua kejadian itu pasti ada sebabnya dan hikmahnya. Semua bisa terjadi karena dikehendaki sama Gusti Allah to. Lha tapi manusia bisanya cuman nggrundel dan nyalahin orang lain. Kalo dikasih nasehat malah nyalahin "lha yang tinggal ngomong kan enak, sing nglakoni ini yang mules". Lha ya namanya nasehat kan ya pasti yang membangun to...itu kan cuman motivasi aja gitu loh.
Pilihanya kan cuman ada dua to...teruslah mengeluh dan tambah terpuruk dan huancur ato bangun dan berdirilah trus cepet-cepet benahi hidup biar tambah baik. Mau pilih yang pertama monggo, yang kedua ya terserah to..tapi ya tanggung sendiri konsekuensinya. Mbahku pernah bilang begini,"What's the point of wasting time, money and energy to learn how to control your emotions and feelings and to be a better person if what you do is the otherwise?" ya percumah to...Kalo mau terus sedih dan terpuruk ya monggo, kalo mo bangkit dan maju ya monggo. Emang ndak gampang, tapi kan ya harus berusaha to. Orang yang mau hidup kan ya harus mau berjuang, kalo ndak mau berjuang ya wis ndak usah hidup to...
Kata mbahku...semua manusia itu PEMENANG. Sejak didalam rahim persaingan yang dahsyatpun sudah terjadi. hayo bayangkan telurnya cuman satu (kecuali kembar) yang mo ngrebut milyaran uget-uget. Tapi yang menang cuman sato to..siapa hayo? Ya kita ini satu-satunya pemenang. Yang kalah ya cuman jadi uget-uget tok. Lha jadi semua manusia yang dilahirkan itu sudah membawa takdir sebagai pemenang.
Kata mbahku lagi..."dalam hidup ini ndak ada istilah kalah, klo kita mau selalu menjaga prasangka baik sama Gusti Allah. Karena dibalik setiap peristiwa, yang kita anggap sebagai kekalahan itu pasti ada hikmahnya yang bisa membuat kita menjadi lebih baik. jadi ya itulah yang harus kita bayar untuk menjadi lebih baik. Bukan malah nyalahin Gusti Allah...kok jadi begini to? kok jadi begitu to? Yo ndak abis-abis biar sampe pecas ndahe juga.
pasti kan ada yang jadi pembelajaran buat kita to....
jadi ya silahkan pilih aja...mo tetap jadi pemenang ato mo jadi orang yang kalah terus. Pilihanya ya ada ditangan kita sendiri to...bukan ditangan orang lain, teman, guru ato siapalah itu, wong ya yang menjalani hidup ya kita sendiri to...kalo ndak percaya ya tuanyao mbahku sana.....namanya Mbah Gentong Mangkuprojo Noto Boto Limo Tibo Rolas Mangku Wanito Limo Hudo Sadoyo.
Tulisan ngawur ini tak dedikasikan pada semua yang lagi mules dan pecas ndahe.
Salam,
Au Ah Elap
Padahal kata mbahku semua kejadian itu pasti ada sebabnya dan hikmahnya. Semua bisa terjadi karena dikehendaki sama Gusti Allah to. Lha tapi manusia bisanya cuman nggrundel dan nyalahin orang lain. Kalo dikasih nasehat malah nyalahin "lha yang tinggal ngomong kan enak, sing nglakoni ini yang mules". Lha ya namanya nasehat kan ya pasti yang membangun to...itu kan cuman motivasi aja gitu loh.
Pilihanya kan cuman ada dua to...teruslah mengeluh dan tambah terpuruk dan huancur ato bangun dan berdirilah trus cepet-cepet benahi hidup biar tambah baik. Mau pilih yang pertama monggo, yang kedua ya terserah to..tapi ya tanggung sendiri konsekuensinya. Mbahku pernah bilang begini,"What's the point of wasting time, money and energy to learn how to control your emotions and feelings and to be a better person if what you do is the otherwise?" ya percumah to...Kalo mau terus sedih dan terpuruk ya monggo, kalo mo bangkit dan maju ya monggo. Emang ndak gampang, tapi kan ya harus berusaha to. Orang yang mau hidup kan ya harus mau berjuang, kalo ndak mau berjuang ya wis ndak usah hidup to...
Kata mbahku...semua manusia itu PEMENANG. Sejak didalam rahim persaingan yang dahsyatpun sudah terjadi. hayo bayangkan telurnya cuman satu (kecuali kembar) yang mo ngrebut milyaran uget-uget. Tapi yang menang cuman sato to..siapa hayo? Ya kita ini satu-satunya pemenang. Yang kalah ya cuman jadi uget-uget tok. Lha jadi semua manusia yang dilahirkan itu sudah membawa takdir sebagai pemenang.
Kata mbahku lagi..."dalam hidup ini ndak ada istilah kalah, klo kita mau selalu menjaga prasangka baik sama Gusti Allah. Karena dibalik setiap peristiwa, yang kita anggap sebagai kekalahan itu pasti ada hikmahnya yang bisa membuat kita menjadi lebih baik. jadi ya itulah yang harus kita bayar untuk menjadi lebih baik. Bukan malah nyalahin Gusti Allah...kok jadi begini to? kok jadi begitu to? Yo ndak abis-abis biar sampe pecas ndahe juga.
pasti kan ada yang jadi pembelajaran buat kita to....
jadi ya silahkan pilih aja...mo tetap jadi pemenang ato mo jadi orang yang kalah terus. Pilihanya ya ada ditangan kita sendiri to...bukan ditangan orang lain, teman, guru ato siapalah itu, wong ya yang menjalani hidup ya kita sendiri to...kalo ndak percaya ya tuanyao mbahku sana.....namanya Mbah Gentong Mangkuprojo Noto Boto Limo Tibo Rolas Mangku Wanito Limo Hudo Sadoyo.
Tulisan ngawur ini tak dedikasikan pada semua yang lagi mules dan pecas ndahe.
Salam,
Au Ah Elap
Comments
Post a Comment